Sejatinya apa yang membuat Tilik The Series begitu bagus adalah karena kejujuran sang sutradara dalam menggambarkan riuhnya keadaan pemilihan lurah di tingkat desa. Ya, mengusung genre politikal drama komedi... series kali ini terhubung langsung dengan short movienya yang tayang di kanal youtube 2018 lalu.
Seriesnya sendiri berlatar pasca event short movie di mana setelah para ibu-ibu warga desa bertilik (menjenguk) ibu lurah kini porsi cerita lebih ditekankan kepada dinamika serta kegiatan sehari-hari mereka secara lebih gamblang. Tentang bagaimana keseharian Bu Tri, Yu Ning, hingga Bu Tejo sendiri... Ditambah kini banyaknya para tokoh baru seperti para pemuda-pemudi karang taruna di desa Bu Tejo tinggal.
Mengingat konflik utama seriesnya sendiri menyoal pemilihan lurah, tentu sepanjang eps berjalan para audience akan dijejali dengan permasalahan para karakter beserta kepentingan mereka masing-masing... Seperti dua kandidat baik Pak Tejo atau Pak Hartono yang digambarkan sebagai 2 sosok rival sedari mereka kecil menciptakan atmosfer penuh ambisi serta enggan mengalah. Mas Wahyu Agung Prasetyo selaku sutradara sangat telaten dalam menjabarkan runtutan event mulai dari kampanye hingga hasil siapa yang kemudian menjadi lurah. Beliau juga hendak menyisipkan pesan bahwa uang masih menjadi agenda penting dalam mencuri suara para calon pemilih, khususnya para warga desa yang dalam hal ini bertaraf hidup menengah ke bawah di mana menjadikan uang di atas segalanya demi mencukupi kebutuhan sandang dan pangan.
Kendati begitu, Tilik The Series tidak hanya datang dengan konflik serius pemilihan lurah saja... Namun tetap dengan apa yang sudah menjadi ciri khasnya. Contoh kecil adalah ketergantungan Bu Tejo untuk mengeluh dengan intonasi bicara cepat kepada siapa saja yang bersamanya. Selain itu series garapan Mas Agung ini juga bukanlah sekadar tuturan drama politik biasa, kita bisa menengok kejeliannya dalam bersinematografi... Seperti pada scene rewang, beliau menggunakan long take beberapa kali demi menghasilkan suasana yang natural. Dan memang, dalam scene tersebut beliau dengan akurat berhasil memberikan potret ibu-ibu jawa yang terbiasa menggosip sembari memasak. Semuanya terbalut lucu beserta celetukan dan dialog sok tahu tak berdasar khas ibu-ibu tersebut.
So far Tilik The Series tak hanya menghibur, namun lekat dengan tuturan dinamika masyarakat desa khususnya daerah Jawa.