Bukan tipikal dorama yang mungkin cocok dihabiskan dalam satu kali tonton, but jika lu orang berniat mencari sebuah suguhan ringan, hangat, nan wholesome buat nemenin di sela-sela waktu makan? Gue akan dengan bangga merekomendasikan dorama satu ini.
Soal plot sebenernya standar aja, kita bakal nyelamin hidup pekerja kantoran bernama Suda yang doyan ngabisin weekendnya dengan camping di mobil setiap istri dan anaknya pergi keluar. Di sela-sela kegiatan campingnya itu Suda bakal pergi ke berbagai prefektur buat nyoba restoran dengan label yang ia buat sendiri "Zetsumeshi".
Zetsumeshi ini label yang dia kasih untuk restoran-restoran dengan keadaan terancam punah, atau gak bakalan eksis lagi di beberapa tahun ke depan. Salah satu alasan? kokinya sendiri sudah cukup berumur tanpa ada generasi selanjutnya yang berniat meneruskan. So yups, Zetsumeshi Road ini ngasih spotlight soal potensi makanan super enak yang mungkin ga bakalan bisa dinikmatin lagi.
Beberapa hal yang bikin seru sih, restoran yang dipakai memang berdasarkan keadaan restoran asli tanpa mengubah menu dan desain interior sama sekali. So buat yang nonton dan hendak pergi ke sana memang bakalan dapet experience sama persis. Setiap akhir credit juga bakal dikasih lihat foto-foto orang aslinya dengan para aktor/aktris yang meranin mereka.
Doramanya juga menyiratkan pesan teruntuk pemilik warung makan kecil agar tetap teguh dan percaya bahwa rezeki dari Tuhan tak pernah tertukar. Para pelaku usaha restoran tersebut juga terkadang mampu membuat mata berkaca-kaca karena dedikasi yang begitu besarnya terhadap makanan.
Well tanpa ada konflik ataupun antagonis, Zetsumeshi Road benar-benar sebuah sajian yang santai dan cocok dijadikan pasangan menyeruput indomie ...